Selasa, 01 Desember 2009

Jaringan Kompter

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari komuter dan perangat lainnya yang berkerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Pada, jaringan komputer, kumpulan komputer, printer, dan perlengkapan lainnya terhubung dalam satu-kesatuan. Inilah yang disebut node. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer saling bertukar informasi dan menggunakan perangkat bersama-sama. Dalam jaringan kompouter, terdapat perangkat Server, Client, kartu jaringan, hub, kabel dan konektor, repeater, bridge, dan router.

Karena terdiri dari kumpulan komputr dan printer, jaeringan komputer memiliki manfaat sebagai berikut:
- Membagi sumber daya
- Realibilitas tinggi
- Menghemat uang
- Sarana komunikasi

Jenis jaringan komputer menurut skala menjadi :
- PAN (Pesonal Area Network)
- CAN (Campus Area Network)
- LAN (Loal Area Network)
- MAN (Metropolitan Area Nework)
- WAN (Wide Area Network), dan GAN (Global Area Network).

Jenis jaringan berdasarkan topologi :
- Topologi Bus
- Topologi Bintang
- Topologi Cincin
- Topologi Mesh
- Topologi Pohon
- Topologi Linier

Dalam jaringan komouter terjadi komunikasi data, yaiutu proses pengiriman atau penerimaan data / informasi dari dua atau lebih device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik lokal maupun luas. Komunikasi data ada dua jenis, yaitu Melalui infrastruktur terestrial dan satelit.

Metode hacking dan cracking :
- Spoofing
- Scanner
- Sniffer
- Password cracker
- Destructive device

Teknik pengamanan data :
- Internet Firewall
- Kriptografi
- Secure Socket Layer

Sabtu, 28 November 2009

Intenet

Internet (Inter Connected-Network) merupakan Sekumpulan jaringan computer yag menghubungkan situs akademik, komersial, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet mempunyai peranan sebagai sumber dan sara pertukaran Informasi. Internet di awasi oleh suatu set protocol yang menghubungkan dan mengamati lalu lintas jaringan. Protokol standar pada internet di kenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol).

Internet bermula dari ARPA-NET, untuk menghindari pemusatan informasi. Pada 1980, ARPA-NET di pecah menjadi 2, ARPA-NET dan MILINET. Jaringan ini mulai digunakan untu kepentingan Akademis. NSF-NET didirikan pada 1986, yang kemudian berkembang dan membubarkan ARPA-NET pada 1990. NSF-NET menghubungkan jaringan-jaringan internasional. Dulu, internet hanya menyediakan informasi berbasis teks. Samnpai 1990 ketikan WWW dikembangkan oleh CERN. Terobosan lain pada 1995 ketika Inter NIC didirikan. Kemudian penggunaan internet secara komersial di pelopori oleh Pizza Hut.

Layanan Internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumberdaya yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), Remote login , lalu lintas file (Telnet, FTP), e-commerce, e-banking, e-learning, e-goverment, dan layanan lainnya.

Internet memiliki banyak manfaat, yaitu :
a. Sebagai sarana untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi dengan cepat dan murah.
b. Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi. Sebagai media promosi.
c. Sebagai sarana komunikasi interaktif.
d. Sebagai sarana penelitian dan pengembangan.
e. Sebagai sarana untuk mempertukarkan data.

Selasa, 24 November 2009

Jika saya menanyakan perihal ujian nasional (UN) kepada teman-teman saya, jawabannnya pasti ‘arrrrggghhhhhh jangan ingetin gue’. Ya, UN memang dipandang sebagai monster mengerikan yang siap menerkam kapan saja. Apalagi dengan diberlakukannya kebijakan Pemerintah untuk memajukan pelaksanaan UN pada bulan Maret 2010.

Kebijakan tersebut akan berakibat pada bertambahnya tugas bagi para guru dan siswa dalam mempersiapkan UN. Startegi-strategi yang dilakukan beberapa sekolah, seperti pendalaman materi, Try Out, bahkan pengurangan jam pelajaran bagi pelajaran-pelajaran yang tidak di ujikan dalam UN dapat menyebabkan murid dan guru stress.

Apakah UN mempunyai manfaat?

Bagi saya, UN sangat tidak menumbuhkan kreativitas siswa. Untuk belajar menghadapi UN, siswa cenderung belajar sabatas variasi soal UN. Sehingga, wawasan siswa semakin sempit. Apalagi jenis soalnya pilihan ganda, nalar siswa pun tidak berjalan. UN seharusnya tidak dijadikan sebagai satu satunya standar untuk kelulusan siswa. UN seharusnya juga menguji seluruh pelajaran yang didapat di sekolah, sehingga dapat diketahui seberapa banyak pengetahuan dan wawasan yang dimiliki siswa dari seluruh proses pembelajaran selama dia di sekolah.

Pelajaran-pelajaran yang di ujikan dalam UN yaitu matematika, IPA, bahasa indonesia, dan bahasa inggris, membuat siswa berpikir logis. Sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Mungkin salah satu tujuan pemerintah memberlakukan UN adalah negara membutuhkan orang – orang, yang dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Yaitu orang yang dapat berpikir logis. Sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah di negara ini. Jangan pikirkan apa yang bisa di berikan negara ini bagi kita, tapi apa yang bisa kita lakukan bagi negara.

Jumat, 12 Desember 2008

3 syarat

Di sebuah desa, terdapat seorang penjahat yang sangat di segani. kesangarannya membuat semua orang takut. Penduduk desa menaruh kecurigaan terhadap sesama karena setiap kali melakukan aksinya, wajah pencuri itu dibalut topeng. Setiap malam pintu rumah dan gudang di kunci rapat tanpa membiarkan seekor tikuspun masuk. Mereka tak mau sedih, marah, atau kecewa melihat harta benda ,ternak, atau hasil panen yang hilang. Adakalanya wajah pencuri itu diketahui ketika seorang juragan kaya memasang mata-mata. Namun sebelum melapor ke majikannya mata-mata itu berakhir dengan pisau menyembul dari dada. Ya, pencuri itu memang bukan pencuri. Tapi pencuri dan pembunuh. Setiap yang Ia benci atau yang mengancam pasti akan berakhir dengan tubuh tak bernyawa. Kemudian hasil curiannya tersebut dijual untuk membeli minuman keras. Pembunuh berdarah dingin itu mabuk-mabukan di rumah setiap malam. Para tetangga memastikan pencuri itu tidak lagi mempunyai hati. Demi kesenangan dan kepentingan pribadi Ia tak segan-segan menyikat harta benda milik orang lain dan membunuh seakan orang yang meninggal didepannya seekor lalat penggaggu. Namun, baik seorang pencuri bahkan seorang pembunuh pasti masih memiliki hati nurani yang selalu mengingatkan perbuatan mereka.

Kegemparan penduduk desa pagi ini bukanlah hal yang jarang. Namun penduduk desa tak bisa membiarkan seorang anak juragan kaya menagisi bapak ibunya yang telah di jemput ajal. harta bendanya juga telah habis disikat pencuri. Dengan perlengkapan sederhana, penduduk desa bergotong royong mempersiapkan pemakaman bagi keluarga yang malang itu. Tak sedikit orang memberikan bantuan seaadanya untuk memperingan beban bocah yang tengah berlinang air mata itu. Disela hiruk pikuk itu orang-orang tidak sadar ada sepasang mata sedang mengawasi diantara jendela dengan penutupnya yang sedikit terbuka.

Tak ada yang tahu bahwa sepasang mata itu milik pencuri berdarah dingin. Biang keladi peristiwa itu. Sembari terkekeh sisa isi botol arak yang dipegang dihabiskan dengan sekali teguk. Menurutnya itu adalah peristiwa amat seru, layak di tonton. Namun itu bukan peristiwa seru lagi. Sementara mengawasi seorang bocah yang hilang kendali, ada sesuatu yang aneh didalam hati. Rasanya seolah isak tangis bocah itu menyayat hatinya. Karena sudah terlanjur keras, Isak tangis itu hanya membuat luka kecil dihati pencuri. Perlahan tapi pasti, luka kecil itu berubah menjadi luka yang amat dalam. Penjahat itu berusaha melawan, menenangkan diri bahwa perbuatannya benar. Juragan itu amat sombong. Menaikkan bunga hutang seenaknya. Namun tak ada yang dapat melawan takdir yang maha kuasa. Penjahat itu akhirnya menyesal dan ingin bertobat. Namun disisi lain masih ada keinginan untuk melanjutkan profesinya yang tidak terpuji. Akhirnya ia mempunyai kesimpulan, ingin bertobat namun tidak dapat meninggalkan perbuatan musyrik.
Untuk menyelesaikan masalah, penjahat itu mendatangi seorang kiai tua yang dulu menjadi gurunya. Meskipun tidak tahu masih hidup atau tidak, Penjahat itu pasti melihat penduduk melayati gurunya yang memang amat terhormat. Kiai itu tengah shalat Dhuha ketika penjahat itu mendatangi masjid di dekat lumbung padi. Setelah menyelesaikan shalat dhuha kiai itu merasa diawasi dan berkata, "Jangan malu-malu wahai saudara, masuklah". Dan dengan malu-malu masuk ke dalam masjid dan duduk di sebelah lelaki tua itu.
" Guru, apa masih ingat dengan saya?", penjahat itu memulai pembicaraan. "Tentu, Sahidi anakku." kiai yang menjadi guru Sahidi sejak kecil itu tersenyum " dalam rangka apa engkau datang menemuiku?" Sahidi amat lega. Kalau guru masih mengenalnya seolah anak sendiri, maka Sahidi tak perlu takut rahasianya terbongkar ke orang-orang desa.“Guru, sesungguhnya aku mempuyai masalah.”
Kiai menaikkan alis “ manusia memang tak luput dari masalah. Tapi apa masalah itu?” Sahidi tak berani menjawab. Setelah menarik nafas dalam-dalam, menghisap keberanian, Sahidi mengaku sambil menundukkan kepala,” Guru, sayalah biang keladi masalah yang terjadi di desa.” Sahidi sudah siap, kalau gurunya akan memarahi habis-habisan atau terkejut, atau bahkan melapor ke penduduk. Tanpa diduga, senyum lelaki tua itu makin merekah.
”Aku senang engkau mengakuinya. Kau memang muridku. Tak jarang ada orang yang seperti itu, berani mengakui kesalahan”. Kata-kata itu membangkitkan keberanian Sahidi untuk berkata, ”Saya ingin bertobat, namun saya tak bisa meniggalkan perbuatan maksiat.” Yang diduga Sahidi adalah wajah guru yang bingung. Namun ia hanya manggut-manggut. ” sebenarnya ada cara agar keinginanmu dapat terlaksana.” Disisi lain, Sahidi amat senang. Ternyata masih ada cara bertobat seperti itu. ”Apakah cara itu, Wahai guru?”, tanya penjahat berdarah dingin itu tanpa ragu.

Kiai mengangkat satu jari ” yang pertama, Kamu tak boleh tinggal di bumi Alloh.”. Syarat pertama menyulut kebingungan didalam hati Sahidi. Bagaimana bisa tidak tinggal di bumi Alloh, padahal seluruh jagat raya ini miliknya?

”Yang kedua,” lanjut Kiai mengangkat satu jari lagi.”Kamu tidak boleh merasakan nikmat Alloh”. Syarat yang keduapun tak kalah susah di banding syarat pertama. Bagaimana tak bisa merasakan nikmat Alloh, kalau makanan yang dimakan, minuman yang di minum, setiap nafas yang dihirup bahkan hidup adalah nikmat Alloh?

Tanpa memberi Sahidi kesempatan untuk bertanya, orang tua itu melanjutkan dengan menaikkan satu jari lagi. ”yang ketiga dan yang terakhir, kalau ajal menjemput minta perpanjangan waktu hidup dari malaikat Izrail.” Sahidi yang berharap syarat terakhir lebih mudah, ternyata harus memendam harapan tersebut. Saat nafas tinggal di kerongkongan, saat nyawa di cabut, bicara saja susah apalagi minta perpanjangan waktu? Sahidi juga tahu kalau kematian tidak dapat di tunda-tunda.

Gurunya yang berhenti bicara menjadi tanda bahwa tak ada syarat lain untuk berbuat maksiat. Dan Sahidi tahu ia diberi kesempatan untuk merenung. Setiap syarat yang dilontarkan dari mulut guru seolah menjebol setiap pertahanan dalam hatinya yang bersikukuh berbuat maksiat. Syarat pertama merontokkan niat mabuk-mabukan. Pemilik rumah yang jika tamunya mabuk-mabukan di rumahnya saja marah, apalagi Alloh, pemilik bumi dan jagat raya. Syarat kedua mengugurkan profesinya sebagai pencuri. Padahal Alloh memberi nikmat yang begitu banyak, tapi masikah ia berani mengambil yang bukan haknya? Dan syarat ke tiga menghantam sifat darah dinginnya. Semua orang punya hak untuk hidup, masih ingin merasakan nikmatnya hidup, dan teganya aku menghabisi nyawa orang? Sesal mantan pembunuh itu dalam hati.

Disela penyesalan itu air mata jatuh berlinang dari mata mantan pencuri, pembunuh, dan perampok itu. Melihat keadaan muridnya yang menangis terisak-isak, Kiai itu menepuk-nepuk pundak muridnya. ” sudah, sudah, manusia pasti berbuat salah. Memang suasana hatimu sekarang tidak menyenangkan. Namun hal ini pasti terjadi kalau orang jahat berubah menjadi baik. Tapi kau tidak jahat, nak. Hanya lupa.”

Tepukan di bahu dan kata-kata gurunya membuat Sahidi berusaha mengeluarkan suara di tangah cegukan ”Entah perbuatanku bisa dimaafkan Alloh, guru. Ia pasti membenciku. Perbuatanku ini lebih rendah dari binatang.”

Pernyataan itu membuat sang guru terkejut ”Kamu tidak boleh berkata seperti itu nak. Selama Nafas belum sampai di keronkongan, Alloh masih membukakan pintu tobat selebar-lebarnya. Selama dosa itu bukan menyembah selain Alloh, membunuh 1000 orangpun pasti diampuni. Lagipula kalau Alloh membencimu, mana mungkin hatimu dibukakan untuk menemuiku?”

Kata-kata gurunya yang mengalir bagai air memberi keberanian dan harapan di hati Sahidi. ”benar,” Sahidi menyeka air mata dengan punggung tangan. ” guru benar”, Sahidi berkata sambil tersenyum. Kiai didepannya amat lega.”Sudahlah, anak laki-laki kok nangis?”

Para penduduk desa terheran-heran, tidak biasanya suasana desa terasa damai. Tidak ada barang yang hilang di curi dan tidak ada pula satu mayatpun terlihat. Penghuni Desa memliki anggapan sendiri. Misalnya pelakunya hilang entah kemana atau ditangkap aparat yang berwenang, Bahkan terbunuh. Tidak ada yang tahu kalau Sahidi pelakunya.

Tetangga Sahidi juga heran melihat sifat Sahidi seminggu belakangan ini. Kalu dulunya ia pendiam, kini rajin bekerja dan Shalat di masjid. Sifat saling tolong-menolong juga sikap yang tidak bisa di lewatkan Sahidi dalam sehari. Setiap bertemu tetangga pasti mengucapkan salam, dan tak ada sebotol minuman keraspun di rumah. Barang-barang hasil curian telah dikembalikan dengan sepucuk surat minta maaf, walaupun tanpa sepengetahuan pemilik yang sah. Tak ada lagi noda hitam di hatinya, yang menyisakan hati yang bersih. Kini Sahidi tahu, Tak perlu menebar tembang kejahatan, Hanya mengingat Alloh kita bisa bahagia.